COMPANY PROFILE
CV. PARNA ABADI TERMITE & PEST CONTROL
merupakan salah satu perusahaan jasa di bidang pengendalian hama lingkungan
(environmental service) dengan reputasi yang mengutamakan kualitas dalam setiap
pekerjaannya dan pelayanan yang optimal bagi kepuasan anda, hal ini dapat
terlaksana dengan baik karena kami didukung oleh tenaga-tenaga professional
yang sudah berpengalaman dalam bidangnya serta dibantu sarana yang telah
menjadi standart operasional pekerjaan dan menjadi jamiman atas mutu dari
pekerjaan.
Berbekal dari pengalaman dan penghargaan
konsumen atas pekerjaan yang telah kami lakukan maka dengan komitmen tersebut
CV. PARNA ABADI TERMITE & PEST CONTROL selalu setia untuk membantu anda
mengatasi masalah-masalah yang menjadi tugas dan bidang jasa kami seperti :
·
Pengendalian Serangga
(Pest Control)
·
Pengendalian Tikus
(Rodent Control)
·
Pengendalian Rayap
(Termite Control)
Demikian informasi singkat tentang
perusahaan kami dan merupakan kehormatan bagi kami apabila dapat melayani anda dalam
mengatasi permasalahan serangga, tikus ataupun rayap.
ALAT – ALAT YANG KAMI GUNAKAN
INFORMASI SEGALA HAMA
1.Nyamuk
Nyamuk adalah serangga terbang yang unik,
karena terdiri dari bermacam-macam species yang masing-masing species mempunyai
siklus hidup dan aktivitas yang berbeda-beda. Sebagai contoh adalah nyamuk
demam berdarah (Aedes aegipty) yang aktif pada siang hari, sedangkan nyamuk
rumah (Culex sp.) aktif pada malam hari. Tempat berkembang biak nyamuk demam
berdarah pada air bersih, sedangkan nyamuk rumah pada air yang mengandung bahan
organik, seperti saluran pembuangan air dan got.
Siklus hidup nyamuk adalah 10 – 14 hari,
usia betina 20 – 40 hari dan jantan 7 – 10 hari. Menyukai suhu tubuh dan gas
CO2 yang dikeluarkan oleh pernafasan manusia. Terdapat tiga jenis species yang
umum dijumpai, yaitu nyamuk malaria (Anopheles sp.), nyamuk demam berdarah
(Aedes aegipty) dan nyamuk rumah (Culex sp.)
Masalah yang ditimbulkan adalah merupakan
vektor dari penyakit-penyakit yang membahayakan , seperti malaria, demam
berdarah ataupun kaki gajah. Keberadaannya mengganggu kehidupan manusia,
khususnya suara bising yang dikeluarkan dan gigitannya.
2. Lalat
Lalat adalah serangga yang aktif pada
siang hari, sedangkan pada malam hari mereka akan beristirahat ditempat-tempat
seperti tanaman, pagar, langit-langit, kabel listrik dan sudut bagngunan. Lalat
sangat menyukai aroma yang berasal dari berbagai macam sayuran dan buah-buahan,
daging segar, ikan, sisa makanan, sampah, kotoran manusia dan binatang serta
bangkai sebagai tempat untuk meletakkan telur. Siklus hidup lalat adalah :
telur – larva (6 – 8 jam), larva – pupa (3 – 6 hari), pupa – dewasa (3 – 7
hari). Lalat dewasa bertelur pada usia 3 – 6 hari. Jangkauan terbang lalat
dewasa bisa mencapai 5 km. Terdapat empat species yang umum dijumpai, yaitu
lalat runah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilia sp.), lalat biru
(Calliphora sp.) dan lalat buah (Drosophila sp).
Masalah yang ditimbulkan oleh lalat adalah
dapat mengkontaminasi makanan dengan kuman pembawa penyakit seperti thypus,
kolera dan disentri. Mengganggu aktivitas dan kenikmatan hidup manusia serta
sebagai indikator kurang baiknya sanitasi di suatu tempat.
3. Kecoa
Kecoa adalah serangga yang aktif pada
malam hari yang sangat senang akan tempat-tempat hangat, lembab, kotor dan
banyak terdapat sisa-sisa makanan. Tempat hidup kecoa antara lain adalah
celah-celah di sekitar pembuangan air limbah, dapur, tempat pembuangan sampah,
gudang makanan, lemari makanan atau di toilet.
Terdapat tiga species utama kecoa yang
umum dijumpai, yaitu kecoa amerika (Periplaneta Americana), kecoa jerman
(Blatella jermanica) dan kecoa timur (Blatta orientalis).
Masalah yang ditimbulkan oleh kecoa adalah
merupakan vector penyakit seperti diare, keracunan makanan akibat bakteri
Staphilococcus sp., dll. Dan merupakan indikator kurang baiknya sanitasi di
suatu tempat.
4. Semut
Semut merupakan serangga yang sangat
tertarik dengan makanan yang aromatic dan manis. Menyukai tempat yang lembab
dan sarangnya biasanya terdapat pada celah dekat sumber makanan baik yang
berupa cair maupun padat.
Terdapat empat species yang umum dijumpai,
yaitu semut hitam (Lasius niger), semut api (Solenopsis sp.), semut pharaoh (Monomorium
sp.) dan semut lapangan (Formica sp.).
Masalah yang umum ditimbulkan oleh semut
adalah keberadaannya yang mengganggu kehidupan manusia karena dapat menggigit
dan menimbulkan rasa sakit serta membuat pemandangan atau dekorasi ruangan
menjadi tidak sedap untuk dipandang.
5. Tikus
Tikus adalah hewan yang aktif pada malam
hari dan hewan pengerat yang mempunyai kebiasaan mengasah gigi depannya agar
tidak tumbuh menembus rahangnya. Hal ini membuat tikus menggigit kabel listrik
atau computer dan pintu yang terbuat dari kayu serta membuat lubang pada atap
di rumah atau gedung.
Terdapat tiga species yang umum dijumpai
yaitu tikus atap (Rattus rattus), tikus got (Rattus norvegicus) dan tikus
mencit (Mus musculus).
Masalah yang ditimbulkan oleh tikus antara
adalah merupakan vector dari penyakit-penyakit yang membahayakan, seperti :
pes, salmonelosis (meracuni makanan dengan kotorannya), leptospirosis
(terinfeksi penyakit oleh tikus ketika berenang atau mandi dengan air yang tercemar),
demam yang disebabkan oleh gigitan tikus serta keberadaannya yang mengganggu
kehidupan manusia, khususnya keratan gigi depannya.
6. Rayap
Jenis – Jenis Rayap :
1. Drywood Termite ( Kayu Kering)
2. Dampwood Termite ( Kayu Basah)
3. Subterranea Termite ( Rayap Tanah)
Rayap adalah serangga yang hidup dalam Koloni.
Besarnya Koloni tergantung pada kondisi lingkungan dan jenisnya. Jumlah Koloni
dapat mencapai ratusan juta individu.
Dalam setiap Koloni mempunyai satu pasangan
reproduktif yaitu ratu dan raja. Ratu rayap dapat hidup sampai umur 30 tahun
dan memiliki kemampuan untuk mengahasilkan telur jutaan setiap tahunnya.
Koloni rayap terdiri atas beberapa kasta, yaitu rayap
pekerja dan rayap tentara. Rayap pekerja bertugas untuk mengumpulkan makanan
bagi koloninya dan merupakan jumlah yang terbesar dalam suatu Koloni. Kerusakan
yang ditimbulkan pada bagunan disebabkan rayap pekerja. Rayap tentara bertugas
untuk mengamankan koloni dari serangan musuh yaitu semut. Untuk menjalankan tugas
tentara rayap dilengkapi dengan sepasang capit yang kuat di bagian kepalanya.
Dalam kondisi lingkungan yang alami rayap adalah
serangga yang berguna untuk pengurai bahan organic seperti selulosa yang
dibutuhkan oleh lingkungan yang berguna dan dibutuhkan oleh tumbuhan dan
tanaman untuk sebagai pertumbuhan. Negara Indonesia yang merupakan
Rayap dikategorikan sebagai hama karena
keberadaanya sering mengganggu dan merugikan manusia, diantaranya dampak yang
ditimbulkan :
- Menggangu kenyamanan bertempat tinggal
- Bisa menimbulkan arus pendek
(consleting)
- Menghancurkan dokumen-dokumen berharga
- Menimbulkan kerusakan pada struktur
bangunan
Cara masuknya rayap pada bangunan dapat
melalui beberapa cara, antara lain :
- Retakan pada dinding bangunan.
- Adanya penetrasi kayu ke dalam tanah.
- Kontak kayu secara langsung ke dalam
tanah.
- Membuat liang kembara pada permukaan
dinding, pipa dsb
Sifat-sifat rayap yang utama antara lain :
- Mengembara secara acak dan kontinyu
dalam mencari makan.
- Membangun terowongan (tunel) menuju
sumber makanan.
- Membutuhkan tempat bersarang yang
tingkat kelembabannya tinggi.
- Memakan bahan-bahan yang mengandung
selulosa tinggi (kertas, kayu dll).
- Daya jelajah rayap dapat mencapai 440 M2
dengan ukuran populasi dalam satu koloni 1.685 juta
RAYAP BEKERJA 24 SEHARI, 7 HARI SEMINGGU
Rayap merupakan biang keladi dari semua
kerusakan kayu-kayu konstruksi bangunan yang bekerja 24 sehari, 7 hari
seminggu, dan 54 minggu setahun, ada 3 (tiga) tujuan yang mendasari termite
control service atau anti rayap yaitu mencegah, membasmi dan mengendalikan.
MENCEGAH. Suatu langkah yang sangat
bijaksana, karena dapat mengantisipasi serangan rayap yang berasal dari luar
bangunan. Seandainya suatu ketika muncul laron-laron yang beterbangan saat
senja hari dan salah satu dari mereka berhasil memperoleh tempat untuk
bertelur, maka rayap yang berasal dari telur-telur laron tidak akan mampu
memakan kayu-kayu yang telah terlindungi termitisida/obat rayap dan tidak bisa
menembus lapisan tanah yang telah dilindungi oleh termitisida.
MEMBASMI. Dilakukan oleh Anda yang belum
mengetahui dan mengerti termite control service.
MENGENDALIKAN. Tujuan akhir yang
benar-benar jangan sampai terjadi, karena hal ini dikarenakan pelaksanaan
service yang sangat terlambat dan rayap sudah menyebar ke seluruh bagian
bangunan. Rayap tidak mungkin terbasmi atau dapat dihilangkan secara total,
karena jalur lalu lintas rayap benar-benar luas dan tersembunyi. Namun demikian
service yang peroleh dapat memperpanjang usia bangunan Anda dan mengendalikan
serangan rayap agar tidak menimbulkan kerusakan fatal.
Sistem Pengendalian Rayap
1. Pre Construction / Pra Konstruksi (
Proses pembangunan )
2. Post Construction / Pasca
Konstruksi ( Bangunan lama/sudah jadi )
3. Metode Pengumpanan (TBS) Termite
Baiting System
A. Pre Construction / Pra konstruksi ( Proses pembangunan
)
Pekerjaan termite control Pra konstruksi
dilakukan sebelum atau pada saat bangunan didirikan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Perlakuan pada pondasi
- Setelah lubang pondasi selesai digali,
dasar dindingnya disemprot dengan larutan termitisida secara merata sebanyak 5
liter larutan /m2.
-
Semprot dan siram kedua sisi pondasi secara merata dengan larutan
termitisida dosis 10 liter larutan /m (dalam pondasi 1 m lurus, 5 liter sebelah
kanan dan 5 liter sebelah kiri).
- Tanah galian atau urugan harus disemprot
secara merata dengan larutan termitisida. Setelah pondasi dibangun, tanah
galian dimasukan kembali kedalam lubang pondasi agar berfungsi sebagai
penyangga serangan rayap.
2. Perlakuan sebelum pemasangan lantai
Sebelum lantai dipasang, semua permukaan
tanah disemprot dengan larutan termitisida dengan dosis 5 liter larutan / m2.
B. Post Construction / Pasca Konstruksi
(bangunan lama/sudah jadi)
Pekerjaan termite control pasca konstruksi
dilakukan untuk bangunan yang sudah ada/berdiri untuk mempertahankannya dari
serangan rayap melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Membuat lubang pada lantai dengan jarak 15 cm dari dinding. Lubang
tersebut berdiameter 1 cm dengan kedalaman 30 cm menembus kedalam tanah. Jarak dari lubang yang satu ke lubang lainnya
30-40 cm. Agar tidak terjadi kerusakan menggunakan mata bor khusus untuk
beton/ubin (gambar Proses no. 1)
Dari lubang yang dibuat akan diinjeksikan larutan termitisida
menggunakan power spray dengan dosis 2 liter larutan per lubang.
Setelah selesai disuntikkan semua lubang yang dibuat tadi ditutup
kembali dengan semen sewarna lantai.
Peralatan yang digunakan : BOR , INJECTOR, COMPRESSOR DLL
C. Metode TBS (Pengumpanan)
Termite Baiting System
Termite Baiting System adalah suatu metode
pengendalian rayap dengan menggunakan sistem pengumpanan
Metode : Termite Baiting System
(Pengumpanan) dengan
menggunakan metode Sentricon.
• Cakupan hama : Rayap Tanah (Subterranean
Termite) – Coptotermes Sp.
Prosedur Pekerjaan
Prosedur pekerjaan tersebut akan dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
• Installation
Dilakukan pemasangan seluruh sistem
pengumpanan pada lokasi meliputi :
– In Ground Station
Stasiun umpan yang ditanam ke dalam tanah
di sekeliling bangunan di tempat yang terindikasi diserang rayap berdasar hasil
survey. Stasiun umpan berisikan kayu umpan untuk memancing rayap yang sedang
mencari makanan.
– Above Ground Station
Stasiun umpan yang dipasang langsung pada
bangunan yang terserang. (hanya dipasang
jika sudah ada serangan rayap aktif di bangunan). Berisikan langsung racun
rayap berbentuk tissue yang disukai rayap.
LINDUNGI KELUARGA DAN ASSET BERHARGA ANDA
HUB KAMI :
JL.SEI KAPUAS UJUNG NO 83 MEDAN
TELP : 061-80512980
MOBILE : 082276004488 & 081265670964